Rumah Bagi Perantau
Rumah Bagi Perantau
Penulis: Hamas Pahlawan Nur Adha
Rumah adalah sebuah objek yang ditunggu tunggu dan dirindukan oleh para perantau, yang bekerja atau mencari ilmu di tanah yang jauh. Banyak yang merindukan rumah karena sesuatu di dalamnya; kehangatan keluarga, sanak saudara, belaian kasih sayang orang tua, dan lain lain, ada orang yang merindukan rumah secara fisik, rumah secara bangunannya, atau materi bendawi yang ada di dalamnya, seperti, empuknya kasur, nyamannya sofa di ruang tamu, sejuknya hembusan AC, atau Handphone yang membantu kita berselancar internet. Itu semua mungkin dirindukan para perantau yang hidup serba terbatas di tanah orang.
Orang yang merasa hilang kasih sayang batin seseorang di rumah dia mungkin hanya menjadikan rumah sebagai tempat istirahat fisik, dia hanya merasakan rumah dari segi fisik, atau bangunannya saja.
Atau sebaliknya, orang yang merasa tidak tercukupi dari segi fisik dan bangunannya, dia di rumah mungkin hanya memanfaatkan kasih sayang dan kehangatan dari keluarga, tanpa memperdulikan keterbatasan fisik, fasilitas bangunan rumah.
Seperti halnya, seorang prajurit yang bertempur mati-matian mempertahankan kota kelahirannya dari serbuan musuh.
Dia berhasil memukul mundur pasukan musuh, dia merayakan kemenangan bersama rekan-rekannya, saat ia pulang ke rumah sebelum ia membuka pintu pagar halaman rumah, ia melihat rumahnya hancur lebur, rata dengan tanah dihantam bom musuh.
Ia juga melihat kenangan masa kecil yang ikut rata dengan tanah bersama tubuh-tubuh kaku yang dulu selalu membelai dan tertawa bersamanya, ia menjadi prajurit yang berhasil, tapi dengan anggota keluarga yang gagal, ia kehilangan rumah secara fisik dan batin.***